Prinsip & Unsur utama dalam dunia desain grafis
Desain yang menarik bila sebuah desain tersebut
indah dipandang atau kerena konsepnya kreatif tapi tepat sasaran. ada
sebagian yang kreatif berlebihan sehingga jauh dari sasaran. semuanya
tergantung mata, karena yang menilai adalah mata kemudian mengirimkan
keotak, diotak akan diproses lagi dan terakhir akan lahir sebuah nilai,
indah atau sebaliknya,. maka yang harus diperhatikan adalah sebuah
desain harus menarik mata. agar desain yang kita hasilkan menarik mata
ada beberapa unsur yang harus dipelajari pada kasus ini adalah unsur
dalam desain grafis. unsur tersebut adalah :
garis, bentuk, warna, tekstur, cahaya, ilustrasi, huruf dan ruang.
unsur tersebut syarat utama yang harus dikuasai karena unsur tersebut
diibaratkan sebagai bumbu dalam masakan. semua unsur tersebut tidak
harus dimasukkan sekaligus dalam sebuah karya desain. karena ada
sebagian desain yang menuntut salah satu dari unsur tersebut harus
diprioritaskan. jadi ada penekanan-penekanan dalam setiap unsur. jika
semua unsur tersebut tampil sama kuatnya bisa-bisa audien pening
melihatnya. agar unsur tersebut tampil tepat dalam sebuah desain maka
selanjutnya unsur tersebut harus diedit dan diberi efek dan lain-lain
agar semua unsur tepat pada posisinya.
prinsip desain
desain grafis juga memiliki prinsip seperti halnya manusia, seseorang
dikenal karena prinsipnya, prinsip utama harus ditampilkan dalam sebuah
desain grafis sehingga karya tersebut komunikatif, sedangkan unsur yang
lainnya ditampilkan sekedar dan tidak mengalahkan unsur utama. prinsip
tersebut adalah : keseimbangan, keserasian/harmoni, proporsi/skala,
irama dan kesatuan. kelima prinsip tersebut harus ditampilkan kedalam
sebuah desain, tapi sesuaikan dengan konsep agar desain tersebut tetap
fokus.
Dalam bekerja seorang desainer grafis harus mempertimbangkan berbagai
prinsip demi mencapai hasil akhir yang baik. Prinsip-prinsip desain
yang akan dijelaskan di bawah ini bukanlah sebuah nilai mati bahwa
desain yang paling baik adalah seperti apa yang dikandung dalam prinsip
tersebut. Tetapi sekadar anjuran beginilah seharusnya desain yang baik.
Karena sesungguhnya tidak ada penilaian bagus atau jelek atas sebuah
desain. Semuanya itu tergantung selera desainer grafis, klien dan
khalayak yang menjadi sasaran pesan. Hal ini ditegaskan pakar desain grafis, Danton Sihombing dalam
majalah Cakram:
penilaian karya desain grafis sesungguhnya adalah menguji tingkat
kelayakannya, dalam arti tidak ada karya desain grafis yang benar
ataupun yang salah.
Prinsip - Prinsip Desain Grafis adalah sebagai berikut:
Kesederhanaan
Banyak pakar desain grafis menyarankan prinsip ini dalam pekerjaan
desain. Hal ini sangat logis demi kepentingan kemudahan pembaca memahami
isi pesan yang disampaikan. Dalam penggunaan huruf sebuah berita
misalnya. Huruf judul (headline), subjudul dan tubuh berita (body text)
sebaiknya jangan menggunakan jenis font yang ornamental dan njilimet,
seperti huruf blackletter yang sulit dibaca. Desainer grafis lazim juga
menyebut prinsip ini sebagai KISS (Keep It Simple Stupid). Prinsip ini
bisa diterapkan dengan penggunaan elemen ruang kosong (white space) dan
tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris. Seperlunya saja.
Keseimbangan
Keseimbangan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling
berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual. Prinsip
keseimbangan ada dua, yaitu: keseimbangan formal (simetris) dan
keseimbangan informal.
Keseimbangan formal memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh, yakin dan
bergengsi. Keseimbangan formal juga menyinggung mengenai konsistensi
dalam penggunaan berbagai elemen desain. Semisal wana logo. Dalam desain
kartu nama desain dibuat dengan full color (F/C). Tetapi dengan
pertimbangan agar desain lebih variatif dan tidak membosankan, maka pada
media desain yang berbeda Anda membuat logo tersebut dengan warna
duotone. Nah, pada kondisi ini, gagasan variasi desain sebaiknya tidak
diperlukan. Apa jadinya kalau logo tersebut adalah logo sebuah produk
barang. Konsistensi juga sangat diperlukan sebagai kesan identitas yang
melekat pada sebuah merek produk. Kita tidak mau konsumen sampai lupa
pada produk yang dijual. Sedangkan keseimbangan informal bermanfaat
menghasilkan kesan visual yang dinamis, bebas, lepas, pop, meninggalkan
sikap kaku, dan posmodernis.
Kesatuan
Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang
merupakan isi pokok dari komposisi. Contohnya adalah ilustrasi, garis
dan teks diberi raster sehingga memberikan kesan kesatuan terhadap pesan
yang dimaksud.
Penekanan (aksentuasi)
Penekanan dimaksudkan untuk menarik perhatian pembaca, sehingga ia mau
melihat dan membaca bagian desain yang dimaksud. Kalau dalam konteks
desain surat kabar ini bisa dilakukan dengan memberikan kotak raster
atas sebuah berita. Hal ini akan mengesankan pentingnya berita itu untuk
dibaca oleh pembaca. Atau juga membesarkan ukuran huruf pada judul
berita, sehingga terlihat jauh berbeda dengan berita lainnya. Penekanan
juga dilakukan melalui perulangan ukuran, serta kontras antara tekstur,
nada warna, garis, ruang, bentuk atau motif.
Irama (repetisi)
Irama merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Irama
merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang, serupa
dengan interval waktu antara dua nada musik beruntun yang sama. Desain
grafis mementingkan interval ruang atau kekosongan atau jarak antar
obyek. Misalnya jarak antarkolom. Jarak antar teks dengan tepi kertas,
jarak antar 10 foto di dalam satu halaman dan lain sebagainya.
Demikian Prinsip - Prinsip desain Grafis, semoga bermanfaat
Terima kasih
Sumber Referensi :
http://www.ilmugrafis.com
http://acehdesain.wordpress.com