Desain grafis Perjalanan sejarah desain dan gaya huruf
latin mulai diterapkan pada awal masa kejayaan kerajaan ROMAWI. Kejayaan
kerajaan Romawi di abad pertama yang berhasil menaklukkan Yunani, membawa
peradaban baru dalam sejarah Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan,
kesenian, agama, serta alfabet Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya
alfabet Latin hanya terdiri dari 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L,M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X,
kemudian huruf Y dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata
yang berasal dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada
abad pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26. Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti
buku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan
zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang
sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia.
Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang
desain.
Beberapa Perguruan tinggi pertama kali berdiri di Eropa pada awal milenium
kedua, buku menjadi sebuah tuntutan kebutuhan yang sangat tinggi.
Teknologi cetak belum ditemukan pada masa itu, sehingga sebuah buku
harus disalin dengan tangan. Konon untuk penyalinan sebuah buku dapat
memakan waktu berbulan-bulan. Guna memenuhi tuntutan kebutuhan
penyalinan berbagai buku yang semakin meningkat serta untuk mempercepat
kerja para penyalin (scribes), maka lahirlah huruf Blackletter Script,
berupa huruf kecil yang dibuat dengan bentuk tipis-tebal dan ramping.
Efisiensi dapat terpenuhi lewat bentuk huruf ini karena ketipis
tebalannya dapat mempercepat kerja penulisan. Disamping itu, dengan
keuntungan bentuk yang indah dan ramping, huruf-huruf tersebut dapat
ditulisakan dalam jumlah yang lebih banyak diatas satu halaman buku.
Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah
perkembangan desain grafis. Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan
teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan pada tahun 1447 dengan model
tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland, Jerman untuk
menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang
memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang
menjadi bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali
Eropa.
1851, The Great Exhibition
Diselenggarakan di taman Hyde London antara bulan Mei hingga
Oktober 1851,pada saat Revolusi industri. Pameran besar ini menonjolkan
budaya dan industri serta merayakan teknologi industri dan disain.
Pameran digelar dalam bangunan berupa struktur besi-tuang dan kaca,
sering disebut juga dengan Istana Kristal yang dirancang oleh Joseph
Paxton.
1892, Aristide Bruant, Toulouse-Lautrec
Pelukis post-Impressionist dan ilustrator art nouveau Prancis,
Henri Toulouse-Lautrec melukiskan banyak sisi Paris pada abad ke
sembilan belas dalam poster dan lukisan yang menyatakan sebuah simpati
terhadap ras manusia. Walaupun lithography ditemukan di Austria oleh
Alois Senefelder pada tahun 1796, Toulouse-Lautrec membantu tercapainya
peleburan industri dan seni.
1910, Modernisme
Modernisme terbentuk oleh urbanisasi dan industrialisasi dari
masyarakat Barat. Sebuah dogma yang menjadi nafas desain modern adalah
“Form follow Function” yang di lontarkan oleh Louis Sullivan.Symbol
terkuat dari kejayan modernisme adalah mesin yang juga diartikan sebagai
masa depan bagi para pengikutnya. Desain tanpa dekorasi lebih cocok
dengan ´bahasa mesin´, sehingga karya-karya tradisi yang bersifat
ornamental dan dekoratif dianggap tidak sesuai dengan ´estetika mesin´
1916, Dadaisme
Suatu pergerakan seni dan kesusasteraan (1916-23) yang dikembangkan
mengikuti masa Perang Dunia Pertama dan mencari untuk menemukan suatu
kenyataan asli hingga penghapusan kultur tradisional dan bentuk estetik.
Dadaism membawa gagasan baru, arah dan bahan, tetapi dengan sedikit
keseragaman. Prinsipnya adalah ketidakrasionalan yang disengaja, sifat
yang sinis dan anarki, dan penolakan terhadap hukum keindahan.
1916, De Stijl
Gaya yang berasal dari Belanda, De Stijl adalah suatu seni dan
pergerakan disain yang dikembangkansebuah majalah dari nama yang sama
ditemukan oleh Theo Van Doesburg. De Stijl menggunakan bentuk segi-empat
kuat, menggunakan warna-warna dasar dan menggunakan komposisi
asimetris. Gambar dibawah adalah Red and Blue Chair yang dirancang oleh
Gerrit Rietveld.
1918, Constructivism
Suatu pergerakan seni modern yang dimulai di Moscow pada tahun
1920, yang ditandai oleh penggunaan metoda industri untuk menciptakan
object geometris. Constructivism Rusia berpengaruh pada pandangan
moderen melalui penggunaan huruf sans-serif berwarna merah dan hitam
diatur dalam blok asimetris. Gamabr dibawah adalah model dari Menara
Tatlin, suatu monumen untuk Komunis Internasional.
1919, Bauhaus
Bauhaus dibuka pada tahun 1919 di bawah arahan arsitek terkenal
Walter Gropius. Sampai akhirnya harus ditutup pada tahun 1933, Bauhaus
memulai suatu pendekatan segar untuk mendisain mengikuti Perang Dunia
Pertama, dengan suatu gaya yang dipusatkan pada fungsi bukannya hiasan.
1928-1930, Gill Sans
Tipograper Eric Gill belajar pada Edward Johnston dan memperhalus
tipe huruf Underground ke dalam Gill Sans. Gill Sans adalah sebuah jenis
huruf sans serif dengan proporsi klasik dan karakteristik geometris
lemah gemulai yang memberinya suatu kemampuan beraneka ragam (great
versatility).
1931, Harry Beck
Perancang grafis Harry Back ( 1903-1974) menciptakan peta bawah
tanah London (London Underground Map) pada tahun 1931. Sebuah pekerjaan
abstrak yang mengandung sedikit hubungan ke skala fisik. Beck memusatkan
pada kebutuhan pengguna dari bagaimana cara sampai dari satu stasiun ke
stasiun yang lain dan di mana harus berganti kereta.
1950s, International Style
International atau Swiss style didasarkan pada prinsip revolusioner
tahun 1920an seperti De Stijl, Bauhaus dan Neue Typography, dan itu
menjadi resmi pada tahun 1950an. Grid, prinsip matematika, sedikit
dekorasi dan jenis huruf sans serif menjadi aturan sebagaimana tipografi
ditingkatkan untuk lebih menunjukkan fungsi universal daripada ungkapan
pribadi.
1951, Helvetica
Diciptakan oleh Max Miedinger seorang perancang dari Swiss,
Helvetica adalah salah satu tipe huruf yang paling populer dan terkenal
di dunia. Berpenampilan bersih, tanpa garis-garis tak masuk akal
berdasarkan pada huruf Akzidenz-Grotesk. Pada awalnya disebut Hass
Grostesk, nama tersebut diubah menjadi Helvetica pada tahun 1960.
Helvetica keluarga mempunyai 34 model ketebalan dan Neue Helvetica
mempunyai 51 model.
1960s, Psychedelia and Pop Art
Kultur yang populer pada tahun 1960an seperti musik, seni, disain
dan literatur menjadi lebih mudah diakses dan merefleksikan kehidupan
sehari-hari. Dengan sengaja dan jelas, Pop Art berkembang sebagai sebuah
reaksi perlawanan terhadap seni abstrak. Gambar dibawah adalah sebuah
poster karya Milton Glaser yang menonjolkan gaya siluet Marcel Duchamp
dikombinasikan dengan kaligrafi melingkar. Di cetak lebih dari 6 juta
eksemplar.
1984, Émigré
Majalah disain grafis Amerika, Émigré adalah publikasi pertama
untuk menggunakan komputer Macintosh, dan mempengaruhi perancang grafis
untuk beralih ke desktop publishing ( DTP). Majalah ini juga bertindak
sebagai suatu forum untuk eksperimen tipografi.
Sumber
2 komentar:
Terima Kasih atas informasinya.
Belajar Website Developer
Klik Disini
Visit Us> nice, tingkatkan lagi
Posting Komentar